PERAN VITAL TRAINING & DEVELOPMENT DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN SDM

t&D Karyawan apabila dipandang sebagai salah satu aset, memegang peranan penting dalam tumbuh kembang sebuah perusahaan. Untuk itu, dalam business strategy perusahaan pada umumnya human resources development strategy merupakan salah satu strategi yang sangat penting. Bagian dari human resources development strategy adalah dengan melakukan training & development terhadap para karyawan. Dibeberapa perusahaan besar, training & development dibentuk sebagai fungsi yang tersendiri bahkan bisa sampai setingkat divisi khusus . Hal itulah yang menjadikan perusahaan besar, mampu untuk selalu melakukan inovasi sesuai dengan tingkat tuntutan pelanggan yang selalu berkembang.

Definisi Training & Development
Definisi training menurut John P Wilson (2004: 4) dalam bukunya HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT learning & training for individuals & organization adalah :
A planned process to modify attitude, knowledge or skill behavior through learning experience to achieve effective performance in an activity or range of activities. Its purpose, in the work situation is to develop the abilities of the individual and to satisfy the current and future needs of the organization.
Sedangkan definisi development menurut John P Wilson (2004:6) adalah :
The growth or realization of a person’s ability through conscious or unconscious learning. Development programmes usually include elements of planned study and experience, and are frequently supported by a coaching or counseling facility.
Berdasarkan definisi tersebut, training & development merupakan kegiatan yang terencana dan berkesinambungan untuk mengembangkan karyawan sebagai individu untuk memenuhi tuntutan saat ini dan kebutuhan masa depan sebagai sebuah organisasi.
Dalam konteks training & development, terdapat dua level pengembangan, yaitu pengembangan level organisasi dan level individu.
1. Pengembangan level organisasi terkait dengan kebutuhan succession plan yang bertujuan untuk mempersiapkan suksesi-suksesi potensial supaya sukses untuk kebutuhan organisasi dimasa yang akan datang. Pada beberapa perusahaan, umumnya pengembangan level organisasi disatukan dalam bagian Human resources development strategy. Pengembangan dilakukan pada individu yang telah mengikuti proses asessment, sehingga terseleksi kandidat yang benar-benar potensial untuk dikembangkan sebagai suksesi pada suatu posisi tertentu di masa depan.
2. Pengembangan level individu terkait dengan kebutuhan peningkatan kinerja individu pada posisi saat ini dan bertujuan untuk membantu karyawan untuk sukses saat ini dalam arti memenuhi tuntutan sebagai karyawan untuk bisa mencapai target yang telah ditentukan. Pengembangan level individu dilakukan sebagai follow up dari Performance Appraisal / penilaian kinerja individu dan dilakukan setelah diketahui pencapaian kinerja individu dan diketahui competency gap yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kinerja individu tersebut.

Konteks Training & Development
Konteks training dalam lingkup organisasi berupa :
1. Training dan development dapat membantu daya saing perusahaan dengan membantu retensi karyawan. Dalam banyak hal, karyawan memutuskan bertahan atau meninggalkan organisasi karena adanya kesempatan untuk mengikuti training & development. Karyawan akan merasa diuwongke sebagai individu dalam kaitannya dengan organisasi.
2. Perkembangan dalam lingkup training and development, beberapa perusahaan telah mengidentifikasi bahwa training dapat menjadi salah satu sumber penghasilan. Kita ambil contoh: Microsoft dan perusahaan yang bergerak dibidang teknologi lainnya menempatkan training sebagai bagian dari paket penjualan produk untuk customer. Tujuan dari paket training ini adalah diharapkan dapat meningkatkan customer satisfaction dan customer retention dikarenakan pengetahuan mereka yang bertambah mengenai cara penggunaan produk tersebut dengan baik dan benar.

Employee Development Program
Program pengembangan karyawan yang terukur diperlukan agar program pengembangan bisa berjalan dan terukur. Program pengembangan dituangkan dalam formulir IDP (Individual Development Plan). IDP diperoleh dari hasil asessment bahwa karyawan tersebut memiliki kompetensi yang harus diisi sehingga memerlukan pengembangan dalam hal apa saja. Dalam aktivitas pengembangan, atasan karyawan berperan aktif dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan melaksanakan pengembangan dan memberikan motivasi pada karyawan tersebut. Program pengembangan tersebut berjalan secara simultan dan berkesinambungan.
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah: bagaimana untuk mengevaluasi program pengembangan karyawan? Kapan dilaksanakannya? Siapa yang berhak mengevaluasi? Evaluasi pengembangan dilakukan oleh yang menjadi atasan langsung karyawan pada waktu yang telah disepakati dalam IDP, dan mengikuti petunjuk yang telah disediakan dalam Activity development plan. Apabila dari hasil evaluasi, karyawan belum memenuhi standar pencapaian yang ditetapkan, karyawan diminta untuk melakukan remedial. Hal ini dilakukan sampai karyawan tersebut bisa mencapai kinerja yang sudah distandarkan.
Aktivitas pengembangan dituangkan dalam activity plan dan harus dimonitor pelaksanaannya. Contoh aktivitas pengembangan di perusahaan dapat berupa coaching and counseling, On the Job training, Job enrichment, penugasan (assignment), program akademis, self learning, internal workshop, lokakarya, konvensi atau dapat juga berupa seminar. Untuk penjelasan masing-masing aktivitas pengembangan, akan saya jelaskan pada tulisan selanjutnya.
Salam,
ttd towip

About Towip

Pengelola blog ini adalah Towip, S.Pd. MT. Bidang Human Resources Management & Mechanical Engineering. Blog ini menghidangkan sajian Renyah tentang hikmah dari aktifitas harian Penulis, Pengelolaan SDM, strategi bisnis, Otomotif, karir, dan management skills.
This entry was posted in TRAINING & DEVELOPMENT. Bookmark the permalink.

Leave a comment